Lihatlah ke dalam mata perempuan,
pancaran damai..penyejuk jiwa..
berbaringlah di pelukan pelukan perempuan..
hanyut semua lara duniaa...
hati perempuan menyimpan kasih sayang..
tak sebatas waktu tak kenal usia..
kesabaran perempuan seluas samudera.
ada kelembutan dalam ketegaran perempuan..
ada kelembutan dalam ketegaran..
jiwa perempuan menara kesetiaan..
teman dalam suka,
kawan dalam duka..
hargailah pperempuan sebagaimana kau menghargai dirimu..
cintailah perempuan sebagaimana kau mencintai kehidupan
(Perempuan ,,, song by Rita efendi )
tak terasa air mataku mengalir mendengar lagu ini,, serta merta ingatan akan bunda dan saudara perempuanku yg telah tiada melintas lekat,,lagu diatas begitu mewakili sosok ibuku,,perempuan sabar, lembut penuh kasih namun kuat dan tegar. masih jelas ku ingat bagaimana ibuku yg memiliki 12 orang putra,,mengasuh dan membimbing kami hingga dewasa. 7 orang putra dan 5 orang putrinya di besarkan dengan penuh kesabaran,,
yg kuingat beliau selalu memberi kesejukan dan ketenangan dihati untuk mengimbangi karakter ayahanda ku yang sangat tegas dan berdisiplin. Saat kami di usia sekolah ,,berbagai cara dan daya beliau lakukan untuk mencukupi kebutuhan kami, ayahku yang hanya seorang pegawai negeri sipil dengan gaji yang mgkin hanya mencukupi 4 atau 5 orang putra, pernah kami 7 orang berturut turut duduk di perguruan tinggi.. ^_^ . Aku ingat saat kecil ibu ku membeli kain kodian, dan menjahit sendiri pakaian lebaran untuk kami,dan beliau selalu mengajarkan kepada kami, jika ingin sekolah tinggi belajar yg rajin,,kalian harus masuk ke PTN negeri, ayah dan ibu tidak kan bisa membiayai anadai kalian sekolah di swasta.
yg kuingat beliau selalu memberi kesejukan dan ketenangan dihati untuk mengimbangi karakter ayahanda ku yang sangat tegas dan berdisiplin. Saat kami di usia sekolah ,,berbagai cara dan daya beliau lakukan untuk mencukupi kebutuhan kami, ayahku yang hanya seorang pegawai negeri sipil dengan gaji yang mgkin hanya mencukupi 4 atau 5 orang putra, pernah kami 7 orang berturut turut duduk di perguruan tinggi.. ^_^ . Aku ingat saat kecil ibu ku membeli kain kodian, dan menjahit sendiri pakaian lebaran untuk kami,dan beliau selalu mengajarkan kepada kami, jika ingin sekolah tinggi belajar yg rajin,,kalian harus masuk ke PTN negeri, ayah dan ibu tidak kan bisa membiayai anadai kalian sekolah di swasta.
masih melintas di benakku saat magrib tiba,,dengan penuh kasih sayang beliau mengajarkan sendiri kami anak2 nya membaca Alqur'an dan ilmu agama islam (sebelum menikah beliau adalah seorang guru Agama ).
pesan dan sikap beliau yang sampai sekarang masih sangat membekas di hatiku adalah tentang kehidupan rumah tangga. Ibuku sangat menghormati ayah,dulu aku sering gemas melihat tingkah ayahku (maafkan intan pa :'( ) .. ayahku adalah type seorang suami yg sangat menuntut untuk dilayani dan dihormati, untuk sajian makan nya sj ayah sangat sepesial,, beliau menyukai hidangan yg panas alias di masak sesaat sebelum makan, dan ibu ku dengan penuh kesabaran menjad "=i Ratu Dapur" baik saat sarapan, makan siang maupun makan malam ( sedangkan aku sekarang.. masak selama 2 sesi aja terasa ribet dan berat ^_^ ) pakaian beliau juga harus ibu yg merawatnya,, ^_^ dan puncak kesetiaan ibuku teruji pada saat ayahku tercinta terserang lumpuh di tahun 1993. Ya Allah betapa kuat, tegar , sabar dan setiamu ibu,,tugas mengurus ayah, memandikan, menyulangi makan dan aktifitas lainnya engkau lakukan sendiri. saat itu aku yakin Allah memberi pertolongan padamu atas jasamu berbakti pada suamimu. begitu kuatnya dirimu ibu,,ayah dengan sosok tinggi besar dan berat 80 kg selama lebih kurang 15 tahun bisa engkau pindahkan dr tempat tidur ke kursi roda, engkau bawa ke teras rumah kita di pagi dan sore hari dan tetap engkau hargai sebagaimana sebelumnya. Kesabaran dan dukunganmu bunda menyebabkan ayah bersabar dan tidak merasakan sakitnya.
pernah suatu saat kami anak2 mu menawarkan padamu ibu untuk beibadah Haji, dan menetes air mata kami saat ibu dengan lugas berkata, Kewajiban sy yg paling utama adalah mengurus kekasih hati,, suamiku tercinta, dan Allah mengetahui ibadah yang paling di sukai Allah dr seorang ibu adalah berbakti pada suami dan mendidik anaknya. dan ibu ingin intan, yetti , rita, reni dan dewi selalu berbakti pada suami,, Subhanallah, sungguh aku ingin sepertimu ibu ..
dan cinta dan setiamu pada Ayah di jaga dan di kabulkan Allah,, saat Gelombang tsunami menerjang engkau disisi ayah dan chandra permata hatiku ,, memeluknya dengan penuh cinta dan sayang.. dan berangkat menemui Allah bersama dengan Imam mu,,dan kekasih hatimu..
Trims ibu ,,sepertimu akupun seorang wanita,,seorang istri ,,seorang ibu ,, dan aku ingin menjadi sepertimu.. ingin berbakti pada seorang Imam yang mampu membimbingku untuk menjadi seorang mak'mum yg baik,,
"Apabila seorang suami memandang istrinya dengan kasih sayang & istrinya memandang dengan kasih sayang, maka Allah memandang keduanya dengan pandangan kasih sayang. Bila suami memegang telapak tangan istrinya maka dosa-dosa keduanya berguguran dari celah jari tangan keduanya." (HR. Rafi'i)
SUBHANALLAH. . .
begitu indah makhluk yg brnama WANITA
skalipun ia bershabat dgn air mata,
walaupun ia peka dengan lembut kasih sayangnya,
hingga ia sempat terluka. . .
namun ku tahu,
ia adalah makhluk yg paling kokoh atas ketulusannya. .
untukmu wahai Adam,
kenalilah kami dgn kesungguhan hatimu. . .
bhwa kami adalh WANITA
( puisi dr kembang anggrek http://www.facebook.com/pages/Kembang-Anggrek/197674079227
Mario Teguh - Ibu, aku kangen.
Mengapa Pak Mario selalu melebihkan wanita di atas pria?
Marilah kita ikhlas menerima, bahwa wanita itu lebih mulia daripada pria.
Sehebat-hebatnya pria, dilahirkan dari rahim wanita, dibesarkan dan dibanggakan dalam pemeliharaan dan perlindungan wanita, diutuhkan kehidupannya oleh wanita, menemukan kedamaian dan kekuatan dalam kasih sayang wanita, sungkem di lutut wanita, dan surganya ada di telapak kaki ibunya.
Pria menjadi mulia karena memuliakan wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar