Senin, 01 Mei 2023

SANTRI ITU BERJULUK "HAJAR"

Ki Hajar Dewantara 
sumber foto: Telisik.id

Alkisah 1

Beliau adalah Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar Al-Kannani Al-Qabilah yang berasal dari Al-Asqalan. Namun ia lebih masyhur dengan julukan Ibn Hajar Al Asqalani. Ibnu Hajar berarti 'anak batu' sementara Asqalani adalah nisbat kepada ‘Asqalan’, sebuah kota yang masuk dalam wilayah Palestina, dekat Ghuzzah.

Suatu ketika, saat beliau masih belajar di sebuah madrasah, ia terkenal sebagai murid yang rajin, namun ia juga dikenal sebagai murid yang kurang pintar, selalu tertinggal jauh dari teman-temannya. Bahkan sering lupa dengan pelajaran-pelajaran yang telah diajarkan oleh gurunya di sekolah yang membuatnya patah semangat dan frustasi.

Beliaupun memutuskan untuk pulang meninggalkan sekolahnya. Di tengah perjalanan pulang, dalam kegundahan hatinya meninggalkan sekolahnya, hujan pun turun dengan sangat lebatnya, mamaksa dirinya untuk berteduh di dalam sebuah gua. Ketika berada di dalam gua pandangannya tertuju pada sebuah tetesan air yang menetes sedikit demi sedikit jatuh melubangi sebuah batu, ia pun terkejut. Beliau pun bergumam dalam hati, sungguh sebuah keajaiban. Melihat kejadian itu beliaupun merenung, bagaimana mungkin batu itu bisa terlubangi hanya dengan tetesan air. Ia terus mengamati tetesan air itu dan mengambil sebuah simpulan bahwa batu itu berlubang karena tetesan air yang terus menerus. Dari peristiwa itu, seketika ia tersadar bahwa betapapun kerasnya sesuatu jika ia diasah terus menerus maka ia akan manjadi lunak. Batu yang keras saja bisa terlubangi oleh tetesan air apalagi kepala saya yang tidak menyerupai kerasnya batu. Jadi kepala saya pasti bisa menyerap segala pelajaran jika dibarengi dengan ketekunan, rajin dan sabar.

sumber foto : A Rainy day

Sejak saat itu semangatnya pun kembali tumbuh lalu beliau kembali ke sekolahnya dan menemui Gurunya dan menceritakan pristiwa yang baru saja ia alami. Melihat semangat tinggi yang terpancar di jiwa beliau, gurunya pun berkenan menerimanya kembali untuk menjadi murid di sekolah itu.

Sejak saat itu perubahan pun terjadi dalam diri Ibnu Hajar. Beliau manjadi murid yang tercerdas dan malampaui teman-temannya yang telah manjadi para Ulama besar dan ia pun tumbuh menjadi ulama tersohor dan memiliki banyak karangan dalam kitab-kitab yang terkenal di zaman kita sekarang ini. Di antara karya beliau yang terkenal ialah: Fathul Baari Syarh Shahih Bukhari, Bulughul Marom min Adillatil Ahkam, Al Ishabah fi Tamyizish Shahabah, Tahdzibut Tahdzib, Ad Durarul Kaminah, Taghliqut Ta’liq, Inbaul Ghumr bi Anbail Umr dan lain-lain.

Bahkan menurut muridnya, yaitu Imam asy-Syakhawi, karya beliau mencapai lebih dari 270 kitab. Sebagian peneliti pada zaman ini menghitungnya, dan mendapatkan sampai 282 kitab. Kebanyakan berkaitan dengan pembahasan hadits, secara riwayat dan dirayat (kajian).

Kisah beliau bisa menjadi motivasi bagi kita semua, bahwa sekeras apapun itu dan sesusah apapun itu jika kita betul-betul ikhlas dan tekun serta terus menerus dalam belajar niscaya kita akan menuai kesuksesan. Jangan pernah menyerah atau putus asa, karena kegagalan itu hal yang biasa, tapi jika Anda berhasil bangkit dari kegagalan, itu baru luar biasa.

 

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sampai ia sendirilah yang mengubah keadaan mereka sendiri” (QS. Ar Rad: 11).

 

Alkisah 2

Santri itu bernama Suwardi Suryaningrat yang kelak berjuluk Ki Hajar (Bapak Batu) Dewantara (penolong di antara orang banyak). Tidak hanya Diponegoro anak bangsa yang dididik para ulama menjadi tokoh bangsa.

Di antaranya, di Yogyakarta ada seorang kyai bernama Romo Kyai Sulaiman Zainudin di Kalasan Prambanan. Memiliki santri yang banyak, salah satunya bernama Suwardi Suryaningrat.

Suwardi Suryaningrat ini kemudian oleh pemerintah diangkat menjadi Bapak Pendidikan Nasional yang terkenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara itu santri, ngaji, murid seorang kyai. Sayangnya, sejarah Ki Hajar Dewantara mengaji kitab kuning ke Kyai Onggamaya Bagelan atau santri kalong, tidak pernah diterangkan di sekolah-sekolah. Beliau tentu paham persis " laqad kaana lakum fii rasuulillahi uswatun hasanah" (sungguh pada diri rasulullah itu adalah teladan yang baik) --  “Ing Ngarso Sung Tulodo."  Beliau pasti paham betul "wamaa arsalnaaka illaa rahmatan lil aalamin (tidaklah Aku utus engkau <Muhammad> kecuali untuk menebar rahmat untuk seluruh alam)-- "Ing Madyo Mangun Karso", dan beliau paham betul bahwa "fadzakkir innamaa anta mudzakkir" (belajarkanlah, sesungghnya engkau <Muhammad> hanya seorang pembelajar <membuat manusia belajar>)--"Tut Wuri Handayani”. Ki Hajar Dewantara belajar kitab kuning, Shahih Bukhari dan tafsir Al-Qur’an Al-Karim.


Suwardi Suryaningrat paham kisah Ibnu Hajar (si anak batu). Dan beliau pada usia ke 40 berjuluk Ki Hajar (sang Bapak Batu -- sumbol ketidakpintaran tapi bertekad dan kerja keras) Dewantara (menjadi penolong di antara orang kebanyakan). Ta'awanuu alal birri wat-taqwa (bertolong menolonglah kalian semua dalam kebaikan dan ketaqwaan).

 

Selamat hari lahir Ki Hajar Dewantara.

Selamat Hari Pendidikan Nasional

2 Mei 2023.






Selasa, 11 April 2023

KUMPULAN SOAL SISTEM TATA SURYA SMP KELAS 7

 Assalamualaikum W.W 

 ''Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." Al-Anbiya [21] ayat 33


1. Perhatikan gambar susunan anggota Tatasurya berikut !

Asteroid merupakan planet kecil planet kecil yang mengorbit  di antara orbit planet  yang bernomor ….

A.  ( 1 ), dan ( 2

B.  ( 2 ), dan ( 3

C. ( 3 ), dan ( 4

D. ( 4 ), dan ( 5 )


Perhatikangambar bulan mengelilingi bumi dan bersama-sama beredar mengelilingi matahari berikut !

Jika (1), (2), dan (3) berturut-turut adalah matahari, bumi, dan bulan, maka akibat pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi, di daerah berikut yanair lautnya mengalami ….


 

Pasang

Surut

A

(A) dan (D)

(B) dan (C)

B

(B) dan (D)

(A) dan (C)

C

(A) dan (B)

(D) dan (C)

D

(A) dan (C)

(B) dan (D)


Para ilmuwan membagi planet-planet dalam Tata Surya ke dalam beberapa pengelompokan.
Pengelompokan pertama menggunakan Bumi sebagai pembatasnya. Pada pengelompokan ini, ada 2 kelompok yaitu :

A. Planet inferior dan exterior 
B. Panet luar dan planet dalam 
C. planet inferior dan superior 
D. planet jovian dan teresterial 

Pengelompokan planet lainnya adalah adalah pengelompokan dengan menggunakan lintasan asteroid sebagai pembatasnya. Pengelompokan ini terbagi menjadi : 

A. Planet inferior dan exterior 
B. Panet luar dan planet dalam 
C. planet inferior dan superior 
D. planet jovian dan teresterial 

Anggota dari planet yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid dikenal dengan istilah ... dan anggotanya adalah ...

A. Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. 
B. Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. 
C. Merkurius, Venus, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. 
D. Bumi, dan Mars Jupiter


Pengelompokan planet yang dilakukan berdasarkan ukuran dan komposisi
zat pembentuknya adalah 

A. Planet inferior dan exterior 
B. Panet luar dan planet dalam 
C. planet inferior dan superior 
D. planet jovian dan teresterial 

Kelompok Planet Jovian (disebut juga Planet Raksasa Gas-The Gas Giants) merupakan
planet-planet besar yang tersusun dari gas. berikut, yang termasuk planet jovian adalah ...
  
A. Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. 
B. Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. 
C. Merkurius, Venus, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. 
D. Bumi, dan Mars Jupiter

Kelompok Planet Terestrial (juga biasanya disebut Planet Kuno-Ancient Planets) merupakan planet-planet yang dapat diamati tanpa alat bantu, dan terdiri atas batuan sebagai bahan penyusunnya.  

A. Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. 
B. Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. 
C. Merkurius, Venus, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. 
D. Bumi, dan Mars Jupiter

Planet ini disebut sebagai “Perhiasan Tata Surya”, karena  memiliki penampilan yang sangat menarik. Ukuran diameternya setara dengan 9 buah Bumi yang dijajarkan. Ini tidak termasuk dengan cincin-cincin yang mengelilinginya. 
Uranus
neptunus
saturnus
venus 

Perhatikan ciri-ciri planet berikut 
  • Merupakan planet terjauh dari Matahari. 
  • Jaraknya dengan Matahari 30 kali jarak
  • Matahari ke Bumi. 
  • memiliki 5 cincin utama dan 4 busur cincin yang tersusun dari gumpalan debu. 
Berdasarkan ciri tersebut , planet dimaksud adalah : 
Uranus
neptunus
saturnus
Pluto 

 

Matahari sebagai pusat sistem tata surya, mempunyai karakteristik…

Memantulkan cahaya dari bintang

Mempunyai lapisan inti, selimut, dan kerak.

Mempunyai medan gravitasi yang paling besar.

Dikelilingi sabuk asteroid.

 

Planet dalam tata surya yang mempunyai jumlah satelit terbanyak, yaitu...

Jupiter

Saturnus

Neptunus

Uranus

 


 

5. Planet dalam tata surya yang mempunyai jumlah satelit terbanyak, yaitu...

a. Jupiter

b. Saturnus

c. Neptunus

d. Uranus


Essay 

1. Meskipun paling dekat dengan Matahari, Merkurius bukan planet terpanas dalam Tata Surya. penjelasan yang tepat mengapa merkurius tidak  terlalu panas adalah...

2. 

Sabtu, 01 April 2023

INTERAKSI MAHLUK HIDUP ( Komik sains Petualangan si Bipa)

 Assalamualaikum W.W 

Ananda sekalian, kali ini ibu akan mengajak kalian mengenal interaksi yang terjadi pada Mahluk hidup melalui sebuah komik. Komik ini merupakan komik yang dibuat secara digital atau menggunakan aplikasi di internet. Semoga ini dapat menambah semangat belajar ananda semua !

Suatu hari didalam kelas.......

Keesokan harinya ......










 
SEKIAN


Ananda semua, untuk informasi yang lebih lengkap, mari kita kunjungi juga

Jika ananda sudah belajar, mari kita coba mengisi Teka teki silang dengan mengklik link dibawah ini 

Kamis, 25 Agustus 2022

Penumbuhan Disiplin Positif Pada Pelaksanaan Upacara Bendera Terintegrasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila

                                            

                                    Intan Nirmala Hasibuan, S.Si., M. Pd

CGP Recognisi

Guru SMP Negeri 3 Banda Aceh

Latar belakang

Sekolah sebagai sebuah institusi tentunya memiliki visi sekolah yang salah satunya adalah menciptakan peserta didik yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Untuk dapat mencapai visi tersebut dibutuhkan sebuah lingkungan belajar yang kondusif, aman, nyaman, menyenangkan bagi seluruh warga sekolah. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan  kesadaran warga sekolah untuk menumbuhkembangkan dan menerapkan budaya positif. Budaya positif merupakan perilaku positif dari seluruh warga sekolah untuk dikembangkan menjadi  kebiasaan- kebiasaan positif yang dilakukan secara berkesinambungan.

Penerapan budaya positif di sekolah sebenarnya bukanlah perkara mudah, namun bukan pula hal yang tidak mungkin terjadi. Pemahaman, kemauan, kesadaran dan komitmen seluruh warga sekolah untuk bertanggung jawab demi berjalannya budaya positif sangatlah dibutuhkan. Terus belajar dan mau melakukan perubahan-perubahan  disana-sini seiring pemahaman tentang arti sebenarnya dari budaya positif/disiplin positif.  Budaya positif tentunya tidak hadir secara serta merta namun diupayakan untuk dapat terwujud, dirawat, dievaluasi penegakannya sehingga yang belum berjalan baik dapat di perbaiki dimasa yang akan datang. 

Aksi Nyata

SMP Negeri 3 Banda Aceh merupakan salah satu dari sekolah jenjang SMP yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara mandiri. Dari tiga pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) secara mandiri, SMP Negeri 3 Banda Aceh memilih jalur Mandiri Berubah. Mandiri Berubah memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk secara penuh menerapkan Kurikulum Merdeka. Pada Kurikulum Merdeka terdapat Profil Pelajar Pancasila yang merupakan wadah pembentukan karakter sehingga terwujud pelajar Indonesia yang mempunyai kemampuan global serta perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.













Penerapan Kurikulum Merdeka di SMPN 3 ini secara penuh  adalah di jenjang kelas VII. Untuk jenjang kelas VIII dan IX masih melanjutkan pembelajaran menggunakan kurikulum 2013.  Namun sebenarnya alangkah baiknya jika kelas VIII dan IX sebagai warga sekolah juga memiliki pengetahuan, pemahaman sehinngga juga dapat turut serta menumbuhkembangkan Profil Pelajar Pancasila ini dalam kehidupannya dimasa yang akan datang. Walaupun memang sebenarnya mereka akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dan menerapkannya di jenjang sekolah yang lebih tinggi nanti. 

Kesadaran bahwa budaya positif dapat diwujudkan dengan menerapkan Profil Pelajar Pancasila dalam diri seluruh warga sekolah menjadi alasan saya untuk berinisiatif untuk memperkenalkan karakter Profil Pelajar Pancasil. Profil Pelajar Pancasila sendiri adalah wujud budaya positif karena memuat nilai kebajikan universal yang akan membentuk karakter positif bagi seluruh warga sekolah.

 Untuk dapat memfasilitasi pengenalan, pemahaman  Profil Pelajar Pancasila bagi seluruh warga sekolah dibutuhkan suatu wadah untuk mengsosialisasikan dan menginformasikannya pada seluruh warga sekolah. Salah satu kegiatan yang dapat memperkenalkan dan menamkan karakter Profil Pelajar Pancasila yang dapat menjangkau seluruh warga sekolah adalah melalui kegiatan Upacara Bendera.

Berikut tujuan, lini masa, dukungan yang dibutuhkan serta tolak ukur/indikator keberhasilan dari kegiatan penumbuhan disiplin positif pada pelaksanaan Upacara Bendera terintegrasi penguatan Profil Pelajar Pancasila

Tujuan

Memperkenalkan Profil Pelajar Pancasila kepada warga sekolah melalui pengucapa teks Profil Pelajar Pancasila

Memberikan pemahaman tentang makna 6 Dimensi, elemen dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila melalui amanat pembina upacara bendera

Menyelenggarakan upacara Bendera yang tertib dan khidmad

 Linimasa tindakan yang akan di lakukan 

1.  Berkoordinasi dengan kepala sekolah

Bermusyawarah mufakat dalam kegiatan rapat rutin sekolah tentang pelaksanaan upacara terintegrasi penguatan Profil Pelajar Pancasila

Menyusun tata tertib upacara dengan memasukkan pengucapan teks Profil  Pelajar Pancasila oleh seluruh peserta upacara

Melatih siswa untuk membacakan teks Profil Pelajar Pancasila

Membantu rekan-rekan guru mempersiapkan materi amanat yang mengangkat topik seputar pemahaman Profil Pelajar Pancasila

Melakukan Pelaksanaan kegiatan Upacara Bendera terintegrasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila



Melakukan evaluasi

Dukungan yang dibutuhkan:

  •       Pihak yang terlibat (kepala sekolah, wakil kelas, guru, murid
  •       Literatur tentang Profil Pelajar Pancasila

Cara mendapatkan yang dibutuhkan:

  •      Mengajukan permohonan izin secara lisan kepada pimpinan sekolah untuk
  •      memberikan izin kepada pihak yang terlibat dalam kegiatan aksi nyata.
  •      Mengajukan kesediaan secara lisan kepada pihak-pihak yang akan terlibat.

Tolak Ukur

1.  Warga sekolah mampu mengucapkan 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila

2. Warga sekolah memahami memaknai 6 Dimensi, elemen dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila sehingga terbentuk karakter Profil Pelajar Pancasila

3.  Upacara bendera semakin berjalan tertib dan khidmad

Adapun Aksinyata yang dilakukan selengkapnya dapat dilihat di video berikut 


Terimakasih 

 

Senin, 22 Agustus 2022

PENTINGNYA BUDAYA POSITIF DALAM MEWUJUDKAN VISI SEKOLAH

 

Intan Nirmala Hasibuan, S.Si., M. Pd

CGP Recognisi

Guru SMP Negeri 3 Banda Aceh


Mempelajari Modul Budaya Positif, memberikan pengalaman, pemahaman dan pengetahuan tentang bagaimana mewujudkan Visi Sekolah yang berpihak pada murid. Ki hajar Dewantara dalam sebuah tulisannya telah menuliskan “…kita ambil contoh perbandingannya dengan hidup tumbuh-tumbuhan seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang menanam padi misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya.” (Lampiran 1. Dasar-Dasar Pendidikan. Keluarga, Th. I No.1,2,3,4., Nov, Des 1936., Jan, Febr. 1937).

Berdasarkan tulisan beliau ini saya semakin memahami bagaimana peran sekolah dan guru sebagai penyelenggara pendidikan. Sekolah dan guru di analogikan sebagai lahan persemaian dan petani, sedangkan murid dianalogikan sebagai benih padi. Dalam hal ini sekolah sebagai sebuah institusi dan guru hendaknya mampu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada murid agar mereka mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam menggapai visi tersebut adalah menyediakan lingkungan belajar yang positif.

Lingkungan sekolah dan kelas yang nyaman, aman, dan menyenangkan akan sangat mendukung murid mengalami dan menerima pembelajaran bermakna dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang aman dan nyaman dapat dicapai dengan penumbuhan Budaya positif. Jadi baik untuk mendapatkan tujuan belajarnya maupun penumbuhan karakter mulia diperlukan penerapan budaya positif.  Dengan kata lain visi sekolah yaitu mewujudkan karakter Profil Pelajar Pancasila dapat dicapai melalui penerapan budaya positif

Penerapan disiplin positif di sekolah merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan budaya positif. Kata disiplin sebenarnya bukanlah kata baru dalam lingkup sekolah. Arti kata disiplin sebenarnya adalah” belajar”. Jadi makna disiplin adalah bagaimana seorang manusia belajar untuk dapat mengontrol dirinya agar dapat mencapai suatu tujuan mulia. Tujuan mulia yang mengacu pada nilai-nilai atau prinsip-prinsip mulia yaitu nilai-nilai kebajikan universal.

Memiliki murid yang berdisiplin adalah impian setiap guru dan orang tua, dan guru telah berupaya untuk mendisiplinkan murid mereka. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah upaya pendisiplinan yang kita lakukan di sekolah sudah berjalan efektif dan memberikan kemanfaatan berupa kondisi yang aman nyaman bagi seluruh warga sekolah.

Kita ketahui bersama sebagian besar guru memilih pemberian hukuman dan penghargaan atau hadiah menjadi salah satu cara untuk mendisiplinkan murid. Agar murid rajin dan mematuhi perintah guru, hadiah dan pujian dijadikan cara untuk membujuk murid. Siapa yang tidak suka mendapat hadiah atau pujian. Padahal sebenarnya kita ketahui pemberian hukuman itu ternyata memberi efek negatif dan berdampak jangka panjang bagi murid. Pemberian hukuman dan hadiah sebenarnya merupakan praktik pendisiplinan yang berakibat ketaatan jangka pendek pada murid. Dari modul ini kita belajar bahwa ternyata motivasi murid untuk berdisiplin sebaiknya muncul dari dalam diri murid yang dikenal dengan motivasi intrinsik. Memunculkan perilaku karena menghargai diri sendiri yang akan membantu murid dalam kehidupannya pada masa depan.

Praktik pendisiplinan lainnya dalam menyelesaikan permasalahan seputar disiplin dari warga sekolah adalah dengan metode restitusi. Metode ini memiliki kemanfaatan yaitu untuk menimbukan pengendalian diri dan ketaatan jangka panjang bagi murid. Mengapa restitusi dianggap tepat dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi murid dengan sekolah, guru bahkan antara sesama murid? Restitusi mengajak kita untuk menerapkan praktik disiplin dengan kembali mengingat 5 kebutuhan dasar hidup manusia.

Kita sadari bersama bahwa seluruh tindakan manusia memiliki tujuan tertentu. Semua yang kita lakukan adalah usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebetulnya saat itu kita sedang memenuhi satu atau lebih dari satu kebutuhan dasar kita, yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup, kasih sayang dan rasa diterima, kebebasan, kesenangan, dan penguasaan. Jadi, perlu diingatkan bahwa ketika seorang murid melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan, atau melanggar peraturan, hal itu sebenarnya dikarenakan mereka gagal memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Agar restitusi dapat diterapkan maka diperlukan 2 hal yang harus di lakukan oleh guru /sekolah yaitu adanya keyakinan kelas dan pemahaman guru tentang 5 posisi kontrol diri. Selama ini sekolah telah memiliki peraturan-peraturan demi terjadinya disiplin, namun saat dijalankan peraturan-peraturan ini masih sering di langgar oleh warga sekolah sehingga tidak efektif. Salah satu metode agar disiplin berjalan adalah merubah peraturan-peraturan dan beralih kepada keyakinan kelas. Keyakinan sekolah/kelas dapat menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau permasalahan di dalam sebuah sekolah/kelas. Pentingnya memilih dan menentukan nilai-nilai kebajikan yang akan diyakini dan disepakati sebagai keyakinan kelas seluruh warga sekolah adalah sebuah keharusan, agar kelak tercipta sebuah budaya positif yang akan mendukung tercapainya Visi Sekolah.

Sebenarnya selama ini, beberapa upaya penumbuhan budaya positif sudah berjalan di kelas maupun di sekolah CGP. Budaya positif yang sudah berjalan antara lain adalah menanamkan kebajikan-kebajikan universal dan penumbuhan motivasi kepada warga sekolah. Namun upaya menanamkan nilai kebajikan masih berupa aturan-aturan yang dirasakan mengekang seluruh warga sekolah. Harus ada upaya agar aturan-aturan dapat digantikan dengan keyakinan kelas/sekolah yang sifatnya adalah hasil kesepakatan warga sekolah.

Setelah mempelajari modul Budaya Positif ini saya menyadari bagaimana pentingnya penumbuhan budaya positif bagi semua warga sekolah. Refleksi yang saya lakukan setelah puluhan tahun mengajar mengantar saya pada kenyataan bahwa selama ini saya belum sepenuhnya berperan dalam penumbuhan budaya positif baik di kelas maupun disekolah.  Walaupun rasa kecewa pada diri ini muncul namun terselip pula rasa syukur saat menyadari bahwa saya masih diberi kesempatan untuk menjadi pendidik yang berperan dalam penumbuhan budaya positif di sekolah. Kesempatan mempelajari dan mengimplementasikan modul budaya positif ini saya yakini dapat membawa perubahan sekaligus memperbaiki proses pembelajaran baik di kelas maupun disekolah dimasa yang akan datang.

Penumbuhan motivasi bagi warga sekolah juga belum berjalan semestinya. Penumbuhan motivasi yang terjadi masih berorientasi pada motivasi eksternal yang berorientasi pada pemberian penghargaan dan hukuman. Padahal idealnya motivasi yang harus ditumbuhkan dalam diri warga sekolah adalah motivasi intrinsik. Saya akui ada pertanyaan besar dalam diri saya mengapa motivasi berupa pemberian penghargaan pada murid juga dianggap kurang ideal, selama ini saya merasakan murid bahagia saat kita memberikan reward atau pujian pada mereka. Bukankah ini akan menbawa perasaan senang dan bahagia pada mereka? Walaupun saya telah belajar bahwa salah satu kekurangan pemberian penghargaan adalah murid akan terus berharap, dan saat guru belum mengapresiasi maka akan timbul perasaan yang tidak menyenangkan dalam diri murid. Namun sekarang saya akan berupaya mengupayakan penumbuhan motivasi internal dari murid saya.

Pembelajaran lainnya dari modul budaya positif ini yang sangat menarik adalah tantang posisi kontrol diri seorang guru. Kita melihat bahwa fenomena yang terjadi di banyak sekolah peran posisi guru adalah sebagai penghukum, pembuat rasa bersalah serta pemantau. Ini menjadi pembelajaran terpenting bagi saya karena ke tiga posisi tersebut ternyata memiliki efek negatif yang lebih besar dibanding dengan efek positifnya. Saya pribadi sebenarnya sangat sering memposisikan diri sebagai teman, namun di modul ini saya belajar bahwa posisi manajerlah yang paling diharapkan dari seorang guru. Memilih posisi kontrol diri yang tepat, ideal, menerapkan pemecahan masalah menggunakan langkah-langkah restitusi, serta penumbuhan motivasi intrinsik dalam diri murid belum sepenuhnya saya lakukan.

Saya menyadari membangun budaya positif di sekolah kepada murid bukanlah menjadi kewajiban satu atau dua orang guru saja. Semua guru di sekolah harus berkolaborasi untuk mencapai visi sekolah yaitu sekolah dengan lingkungan belajar yang positif. Kedepannya nanti, untuk menumbuhkan Budaya positif di kelas dan sekolah saya akan tergerak, bergerak dan menggerakkan seluruh warga sekolah untuk menerapkan budaya positif. Pengetahuan, pemahaman dan pengalaman yang saya dapatkan melalui pembelajaran di modul ini akan saya laksanakanagar dapat menjadi contoh bagi rekan -rekan di sekolah. Agar penerapan disiplin positif dari rekan-rekan guru berjalan baik maka saya akan berbagi pengetahuan dan pemahaman ini kepada mereka.

Mengenai Saya