Organisme dapat mempertahankan jenisnya karena adanya kemampuan berkembang biak (reproduksi) sebagai salah satu dari ciri makhluk hidup. Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga dapat berkembang
biak. Berkembang biak pada makhluk hidup dikenal dengan 2 cara :
Vegetatif (aseksual)
Reproduksi vegetatif merupakan pembentukan individu baru tanpa adanya peleburan antara gamet jantan dan gamet betina ( tidak kawin ) Karena hanya berasal dari satu induk, organisme baru tersebut
akan sama dengan induknya secara genetis.
Reproduksi secara vegetatif dibagi
menjadi dua, yaitu :
- reproduksi vegetatif alami
- reproduksi vegetatif buatan.
Generatif ( seksual )
Reproduksi generatif merupakan pembentukan individu baru
dengan adanya peleburan antara gamet jantan dan gamet betina. Karena berasal dari perpaduan 2 sel kelamin dari induk, organisme baru tersebut tidak akan sama dengan induknya secara genetis. Reproduksi secara generatif dibagi menjadi dua, yaitu
- reproduksi generatif alami
- reproduksi generatif buatan.
Vegetatif Alami
1. Tunas : contoh pisang, bambu, dan tebu
2. Tunas adventif : contoh sukun, cemara, dan cocor bebek
3. Umbi batang : contoh ubi jalar, gembili, dan kentang
4. Umbi lapis : contoh : bawang merah, bawang putih, dan bunga bakung
5. Akar tinggal (rhyzoma) ; contoh : jahe, kuntit, dan lengkuas
6. Stolon atau geragih : contoh : semanggi dan stoberi
Vegetatif Buatan
Reproduksi Generatif
Reproduksi generatif/seksual merupakan cara reproduksi yang melibatkan proses peleburan gamet jantan dan gamet betina. Proses peleburan dua gamet induk ini biasa disebut pembuahan. Reproduksi generatif terjadi pada tumbuhan berbiji, baik gimnospermae (berbiji terbuka) maupun angiospermae (berbiji tertutup). Perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan berbiji tertutup ditandai dengan munculnya bunga. Dalam bunga inilah terdapat Putik dan Benang Sari yang menjadi alat reproduksi bagi tumbuhan. Bentuk dan susunan bunga sangat beraneka ragam. Akan tetapi ada beberapa bagian bunga yang dimiliki oleh semua buga
Merunduk
Kultur Jaringan
Merupakan usaha tanaman dengan memanfaatkan sifat totipotensitanaman. Totipotensi adalah kemampuan suatu sel untuk membelahdan menghasilkan individu baru. Sel yang biasa digunakan ialah sel meristem atau sel yang belum mengalami differensiasi. Melalui kultur jaringan dapat diperoleh bibit tanaman dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat dan bersamaan serta memiliki sifat yang identik dengan induk.
Reproduksi generatif/seksual merupakan cara reproduksi yang melibatkan proses peleburan gamet jantan dan gamet betina. Proses peleburan dua gamet induk ini biasa disebut pembuahan. Reproduksi generatif terjadi pada tumbuhan berbiji, baik gimnospermae (berbiji terbuka) maupun angiospermae (berbiji tertutup). Perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan berbiji tertutup ditandai dengan munculnya bunga. Dalam bunga inilah terdapat Putik dan Benang Sari yang menjadi alat reproduksi bagi tumbuhan. Bentuk dan susunan bunga sangat beraneka ragam. Akan tetapi ada beberapa bagian bunga yang dimiliki oleh semua buga
Polinasi (proses penyerbukan persarian)
Pada angiospermae, penyerbukan adalah proses melekatnya serbuk sari di kepala putik, sedangkan pada gimnospermae, penyerbukan adalah peristiwa melekatnya serbuk sari pada bakal biji. Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi:
- Penyerbukan Sendiri (Autogami)
- Penyerbukan Tetangga (Geitonogami)
- Penyerbukan Silang (Allogami/Xenogami)
- Penyerbukan Bastar (Hibridogami)
PENYEBARAN BIJI
Berbagai cara penyebaran biji dan istilah untuk masing-masing perantara.
a) Anemokori
Proses penyebaran biji dengan bantuan angin disebut anemokori
(anemo=angin). Ciri bijinya kecil, ringan, dan bersayap.
Contohnya adalah biji bunga Dandelion.
b) Hidrokori
Proses penyebaran biji dengan bantuan air disebut hidrokori (hidro=air).
Ciri : hidupnya di dekat daerah perairan, misalnya di pantai ataupun tumbuhan yang hidup di air, contohnya adalah pohon kelapa dan bakau.
c) Zookori
Proses penyebaran biji dengan bantuan hewan disebut zookori
(zoo=hewan). Penyebaran ini dibagi menjadi empat, yaitu entomokori, kiropterokori, ornitokori, dan
mammokori.
- Entomokori adalah penyebaran biji dengan perantara serangga. Contohnya adalah wijen dan tembakau.
- Kiropterokori adalah penyebaran biji dengan perantara kelelawar. Contohnya adalah jambu biji dan pepaya.
- Ornitokori adalah penyebaran biji dengan perantara burung. Tumbuhan yang penyebarannya dengan cara ini adalah tumbuhan yang buahnya menjadi makanan burung, tetapi bijinya tidak dapat tercerna. Biji tersebut akan keluar dari tubuh burung bersamaan dengan kotoran burung. Contohnya adalah beringin dan benalu.
- Mammokori adalah penyebaran biji dengan perantara mamalia. Contohnya adalah hewan luwak yang membantu dalam proses penyebaran biji kopi.
Proses penyebaran biji dengan bantuan manusia disebut antropokori
(antro=manusia). Proses penyebaran dengan cara ini dapat terjadi secara sengaja ataupun tidak sengaja. biji dengan sengaja sering dilakukan manusia terutama pada bidang per tanian, yaitu ketika menanam padi, jagung, dan tanaman lain.
bu, ini ada lanjutannya...? kalau bisa tambahin yang tentang vegetatif buatan :)
BalasHapusoke nak ^_^
Hapusbu, yang tantang vegetatif buatan kalau bisa di post juga,
BalasHapuskan vegetatif ada dua itu baru vegetatif alami yang ibu post :)
maksih ya bu udh mau post tentang pembelajaran biologi
BalasHapusmaksih ya bu udh mau ngepost pembelajaran biologi kalau bisa semua tentang kisi kisi un ya bu
BalasHapusterima kasih banyak bu intan
BalasHapusTerimakasih buk Intan.
BalasHapusPembahasaanya sanggat berguna dan dapat mudah untuk dipahami.
Terimakasih buk Intan,
BalasHapusPembahasaanya sangat berguna dan dapat denggan mudah untuk dipahami.
terima kasih bu 🙏🏼
BalasHapusRafeyfa Rameyza Pauzon
BalasHapusIX-5
Saya kania zalzalikha iskandar kelas 9-4, Terima kasih bu intan
BalasHapus